TEMPO.CO, Jakarta -Film Bollywood bertajuk Padmaavat mulai diputar di bioskop di India hari ini dengan pengamanan ketat, menyusul aksi protes selama beberapa bulan terakhir.
Seperti dilansir The Guardian, Kamis 25 Januari 2018, film ini mengisahkan Padmini, seorang Ratu Hindu yang hidup 5 abad silam dan kemudian menjalin kasih dengan seorang penguasa Muslim agar wilayahnya tak ditaklukan.
Tak terima dengan pembuatan film dari tokoh yang dianggap suci itu, massa dari kelompok garis keras Hindu selama beberapa bulan terakhir.
Mulai dari menyerang kru dan lokasi syuting film, hingga mengancam untuk memutilasi aktor utama.
Baca juga:
Pangeran Gay India Buka Istananya untuk Kaum LGBT
Sementara negara-negara bagian India telah meminta kepada mahkamah agung dan perdana menteri untuk melarang film tersebut.
Massa garis keras telah mengamuk di beberapa kota di India pekan ini sebagai upaya terakhir untuk menghentikan film tersebut.
Di Mumbai, massa membakar sejumlah mobil. Di Gurgaon, sebuah kota satelit di selatan Delhi, massa membakar sebuah bus di jalan bebas hambatan dan melempari batu.
Sebuah bus sekolah di negara bagian Haryana diserang pada Rabu lalu, sementara polisi anti-huru hara bentrok dengan ratusan pemrotes di Negara Bagian Uttar Pradesh dan Gujarat.
Kontroversi meletus Januari lalu ketika rumor tersebut beredar bahwa film yang dibintangi oleh Deepika Padukone dan disutradarai oleh Sanjay Leela Bhansali, akan menggambarkan sebuah adegan cinta antara sang ratu dan seorang penguasa Muslim, Alauddin Khilji.
Meski Bhansali telah menegaskan tidak ada adegan tersebut, pernyataannya gagal memadamkan demonstrasi dan kekerasan. Kekerasan semakin meningkat setelah peluncuran cuplikan pertama film tersebut, yang menggambarkan tarian Padmini dan memperlihatkan bagian perut hingga ke bawah.
Kisah asmara dan cuplikan film tersebut dinilai sangat menghina Padmini, yang secara khusus dipuja oleh Rajput, salah satu kelompok kasta terbesar di India. Rajput sangat bangga dengan asal-usulnya yang diklaim berasal dari prajurit India utara.